Mayday
Tanggal 1 Mei 2022 ini jadi hari pertama saya menulis blog di static-site. Blog ini dibuat dengan Jekyll, di-host di GitHub, dan publish lewat GitHub Pages. Semuanya gratis tanpa biaya sepeser-pun. Sebelumnya sih saya sempat pakai layanan Netlify, tapi karena kebijakan ‘Build Minutes Pricing’ saya memutuskan kembali pakai GitHub Pages.
Buat yang belum tau, Jekyll itu salah satu SSG (Static-site Generator) yang cukup populer akhir-akhir ini. Dibangun dengan bahasa pemrograman Ruby, Jekyll mengutamakan efektifitas dan kecepatan loading time dalam sebuah kerangka kerja (framework) yang efisien. Sederhananya, isinya hanya plain HTML tanpa database karena semua diproses di sisi klien.
Blog ini hanya sebagai pelarian aja kalau lagi bosen nulis pakai Blogger atau Wordpress. Tapi tidak menutup kemungkinan suatu saat blog utama di Oom.web.id bakal dipindah kesini.
Buat saya platform Blogger sudah terlalu jenuh dan mainstream, ada banyak keterbatasan untuk eksplorasi. Sedangkan Wordpress terlalu lengkap jadi fitur-fiturnya terasa mubazir. Joomla dan Drupal? Buat saya gak cocok untuk blog. Kalau cuma buat nulis blog, buat apa pakai fitur yang canggih dan lengkap?
Saya butuh blog baru untuk menuangkan ide, gagasan, atau isi pikiran. Blog yang dapat fokus sepenuhnya pada konten, tanpa terlalu mengurusi soal tampilan atau layout-nya. Saya juga lebih senang menulis tanpa ngurusin SEO. Tanpa peduli kalau sebuah posting harus disertai gambar. Tak peduli pada batasan minimal 300 kata. Mau nulis ya nulis aja. Suka-suka gue!
Lagipula, dengan bikin web static begini jadi mengingatkan akan kenangan lama. Ke masa awal-awal saya baru belajar bikin situs web sekira tahun 2004. Dengan bantuan Microsoft Frontpage dan Dreamweaver, bikin situs statis seperti ini sudah jadi makanan sehari-hari.
Saya masih ingat betapa saya waktu itu begitu terobsesi punya situs web sendiri. Duplikat page sana-sini dan dihubungkan dengan link. Setelah itu di-upload ke Geocities- semacam web hosting gratisan, dulu masih jadi bagian dari Yahoo!
Semua dilakukan dengan efisien dan secepat mungkin karena saya mengerjakannya di rental komputer. File-file disimpan ke disket, lalu upload di warnet. Mahal. Karena billing rental dan warnet dihitung per jam.
Lambat laun sensasi kesenangan itu menghilang seiring dengan hadirnya platform CMS khusus blogging seperti Blogger, Blogdrive, Joomla, Drupal, Wordpress, dan sebagainya. Jadi ketika SSG kembali trending seperti saat ini, saya jadi terpicu membuat satu untuk diri sendiri.
Sementara ini saya masih merasa nyaman di Jekyll dan benar-benar tertarik untuk explore lebih dalam, jadi materi konten mungkin bakal lebih banyak fokus pada Jekyll sekalian mempercantik tampilan blog ini.