Pilih Mana, Update Posting atau Buat Baru?
Dalam dunia blogging, kamu pasti sudah terbiasa dengan membuat postingan baru atau memperbarui (update) posting yang sudah dibuat sebelumnya. Ketika kamu punya ide menarik tapi sudah pernah mengulas tentang itu, mana yang sebaiknya dipilih antara membuat posting baru atau update posting lama?
Banyak blogger pemula yang sering bingung pada hal sepele seperti ini. Biasanya sih mereka yang terlalu ketat dalam organizing posting karena lebih mementingkan SEO atau ingin memperbanyak jumlah artikel agar diterima AdSense.
Jadi mana yang sebaiknya dipilih? Mula-mula, kamu harus menentukan seberapa banyak ide itu jika dituangkan ke dalam tulisan.
Kalau kamu mengira-ngira hanya sekitar 2-3 paragraf saja, sebaiknya jangan membuat posting baru. Tambahkan saja ide kamu dalam postingan yang lama. Jangan khawatir, sistem blog dan search engine crawler sudah memahami itu. Mereka akan menandai postingmu jika ada pembaruan.
Tapi jika ide kamu itu bisa dikembangkan hingga menjadi sebuah tulisan yang kompleks, berbobot, dan tak banyak memeiliki keterkaitan dengan posting lama maka akan lebih baik jika itu dituangkan dalam sebuah postingan baru.
Sistem crawler dari search engine utama seperti Google atau Bing menyukai blog yang ‘aktif’. Dalam arti lain, blog itu sering di-update. Dan istilah ‘update’ disini tidak melulu harus membuat postingan baru. Kamu juga bisa kok mengedit atau memperbarui postingan-postingan lama.
Satu hal yang perlu dicatat jika kamu menggunakan engine static-site generator untuk blog seperti Jekyll, kamu harus mencantumkan baris berikut pada front matter artikel:
last_modified_at : yyyy-mm-dd HH:MM:ss +0700
Sedangkan di Hugo kamu bisa menambahkan baris berikut:
lastmod: "yyyy-mm-dd"
Untuk lebih jelasnya, silahkan baca dokumentasi masing-masing framework yang digunakan. Semoga membantu.